28 Maret 2010

RASA : TAKUT

Tidak ada manusia yang terbebas dari rasa takut, bahkan seseorang yang sangat ditakuti oleh manusia lain pun pasti juga punya rasa takut. Selama saya hidup, sering saya mendengar ada orang yang tidak takut apapun bahkan tidak takut mati. Pahlawan juga rela mati tanpa takut Adakah manusia di tanah Jawa atau di Indonesia yang belum pernah ditakut-takuti oleh orang tuanya sejak dia lahir dengan kata-kata " digondhol wewe yen kowe nakal-kamu akan dibawa hantu kalau kamu nakal" , atau '"yen ora gelem mangan, mengko kowe diculik- kamu akan diculik kalau tidak mau makan!". Barangkali seseorang tidak takut karena cerita konyol itu, tapi saya masih percaya bahwa pasti ada sesuatu yang menakutkan dia. Orang yang tidak takut mati pun psati akan merasakan ketakutan ketika dia sadar bahwa hidupnya tinggal sesaat.

Orang yang sangat berani mungkin justru karena dia mempunyai ketakutan yang luar biasa terhadap sesuatu, dan oleh karena ketakutan itulah maka lahirlah orang yang sangat tega seakan tidak punya rasa belas kasih, manusia yang seolah-olah tidak punya rasa takut sama sekali.

Ketakutan sebetulnya hal yang biasa karena dari ketakutan bisa lahir keberanian yang baik. Tetapi, kadang manusia menutupi ketakutan itu dengan tindakan tertentu yang menunjukkan "berani- wani"tanpa berpikir tindakannya benar atau tidak, masuk akal atau tidak. Ketakutan itu seharusnya menyadarkan kita untuk mencari sesuatu yang sungguh-sungguh memberanikan diri untuk melihat ketakutan itu bisa jadi tidak beralasan. Takut kehilangan-wedi kelangan adalah contohnya. Kalau kita sadar bahwa kehilangan itu sebenarnya tidak ada dan hanya perubahan bentuk saja, juga berarti menolak harapan dan kepercayaan,-pracaya lan tansah ngarep-arep, kenapa kita harus merasa takut? yang kita perlukan adalah sikap berani dalam arti berani mengakui bahwa suatu itu tidak akan hilang dan tetap percaya serta penuh pengharapan, maka kita terbebas dari rasa takut.

Lalu, bolehkah kita merasa takut? Wajarkah ada ketakutan? Takut yang tidak beralasan itu yang harus kita hindari, takut lalu berperilaku ngawur itu lah yang harus kita jauhi. Takut lalu mencari jalan yang baik dan penuh kepercayaan dan harapan bahwa semua itu hanyalah perubahan bentuk adalah ketakutan yang sangat manusiawi dan harus kita jalani, ketakutan itu lah yang akan memanusiakan kita, mendekatkan kita pada sesuatu yang Maha Tinggi, Kesadaran Tertinggi. "Penyatuan jagat kecil kita dengan jagat besar- manunggaling jagat cilik klawan jagat gedhe"

Mari kita nikmati rasa takut karena itu akan mengarahkan kita pada Yang Membuat Takut.

Gusti, kawula ajrih